Analysis of Climate and Environmental Risk Factors on Dengue Hemorrhagic Fever Incidence in Bogor District

  1. World Health Organization. Dengue and severe dengue. Geneva: World Health Organization; 2021.

  2. Kularatne SA, Dalugama C. Dengue infection: Global importance, immunopathology and management. Clin Med (Lond). 2022; 22 (1): 9-13.

  3. World Health Organization. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control: New Edition. Geneva: World Health Organization. 2009.

  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

  5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2022. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; 2023.

  6. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Profil Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2019. Bogor: Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor; 2020.

  7. Murwanto B, Trigunarso SI, Purwono P. Faktor Lingkungan Sosial, Lingkungan Fisik, dan Pengendalian Program DBD terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). J Kesehat. 2019; 10 (3): 453–458.

  8. Komaling D, Sumampouw OJ, Sondakh RC. Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2016-2018. 2020; 1 (1): 57–64.

  9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.

  10. Naish S, Dale P, Mackenzie JS, et al. Climate change and dengue: Acritical and systematic review of quantitative modelling approaches. BMC Infect Dis. 2014; 14: 167.

  11. Juwita CP. Variabilitas Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Tangerang. Gorontalo J Public Health. 2020; 3 (1): 8-14.

  12. Daswito R, Lazuardi L, Nirwati H. Analisis Hubungan Variabel Cuaca dengan Kejadian DBD di Kota Yogyakarta. J Kesehat Terpadu Integr Health J. 2019; 10 (1): 1–7.

  13. Kurniawati N, Yudhastuti R. Hubungan Iklim dan Angka Bebas Jentik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Putat Jaya. JIKMH. 2016; 5 (2): 157-166.

  14. Pinontoan O. Pengendalian Vektor. Manado: Unstrat Press; 2018.

  15. Nuraini N, Fauzi IS, Fakhruddin M, et al. Climate-based dengue modelin Semarang, Indonesia: Predictions and descriptive analysis. Infect Dis Model. 2021; 6: 598-611.

  16. Abdelrazec A, Gumel AB. Mathematical assessment of the role of temperature and rainfall on mosquito population dynamics. J Math Biol. 2017; 74 (6): 1351-1395.

  17. Widawati M, Fuadiyah ME. Faktor Iklim Berpengaruh Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Cimahi Tahun 2004-2013. Spirakel. 2019; 10 (2): 86-96.

  18. Gama ZP, Nakagoshi N. Climatic Variability and Dengue Haemaorrhagic Fever Incidence in Nganjuk District, East Java, Indonesia. Acta Biol Malaysiana. 2013; 2 (1): 31–39.

  19. Hasanah H, Susanna D. Weather Implication for Dengue Fever in Jakarta, Indonesia 2008-2016. KnE Life Sci. 2019; 4 (10): 184.

  20. Rau MJ, Komariyah S, Pitriani P. The Relationship of the Climate Change with the Event of Dengue Hemorrhagic Fever in Palu City Year 2013-2017. Preventif J Kesehat Masy. 2019; 10 (2): 83–94.

  21. Nuranisa R, Maryanto YB, Isfandiari MA. Correlation of Free Larvae Index and Population Density with Dengue Fever Incidence Rate. Indones J Public Heal. 2022; 17 (3): 477–487.

  22. Tamengkel HV, Sumampouw OJ, Pinontoan OR. Ketinggian Tempat dan Kejadian Demam Berdarah Dengue. Indonesian J Public Health Commun Med. 2020; 1 (1): 12–18.

  23. Paomey VC, Nelwan JE, Kaunang WPJ. Sebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Ketinggian dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun 2019. Kesmas J Kesehat Masy Univ Sam Ratulangi. 2019; 8 (6): 521–527.

留言 (0)

沒有登入
gif