Faktor Risiko Gangguan Kognitif pada Penyalahguna Narkoba di Enam Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Tahun 2019

Erma Antasari Universitas Indonesia Mondastri Korib Sudaryo Universitas Indonesia

Keywords: penyalahgunaan narkoba, gangguan koqnitif, dampak penyalahgunaan narkoba, ganja, penyelahgunaan triheksifedinil dan dekstrometrofan, drug abuse, cognitive impairment, impact of drug abuse, cannabis, prescription drugs

Abstract

In 2018, more than a quarter-billion people worldwide used drugs. Continuous use of drugs can cause changes in the nervous system of the brain. The purpose of this analysis was to identify risk factors for cognitive impairment in drug abusers. This research is a secondary data analysis from a crosssectional study of Health Research on the Impact of Drug Abuse conducted by the National Narcotics Board at the BNN Rehabilitation Center. The dependent variable in this study is sociodemography, duration of drug use, age at first using drugs, the number of substances used and, the type of drugs used. While the independent variable is cognitive impairment. The data analyzed were 601 drug abusers aged 15-50 years. Data analysis used descriptive, bivariate and, multivariate cox regression. The results showed that the factors associated with cognitive impairment in drug abusers were the use of marijuana (PR=1.33: p=0.007) and prescription drugs abuse (PR=1.26: p=0.046). Cognitive impairment in drug abusers in this study was associated with the use of cannabis and triheksifenidil and dekstrometrofan abuse. These findings provide recommendation for rehabilitation administrators to use cognitive impairment examination results as a determination of treatment plan for rehabilitation clients and become recommendation for the government to formulate policies related to drug abuse that are more comprehensive in terms of production, distribution and buyers / abusers.

Abstrak

Pada tahun 2018, lebih dari seperempat milyar orang di seluruh dunia menggunakan narkoba. Penggunaan narkoba secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan pada sistem syaraf otak. Tujuan analisis ini adalah mengidentifikasi faktor risiko gangguan kognitif pada penyalahguna narkoba. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari studi cross sectional Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di enam Balai Rehabilitasi BNN. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah lama pemakaian narkoba, usia pertama kali menggunakan narkoba, jumlah zat yang digunakan dan jenis narkoba yang digunakan. Sedangkan variabel bebas ialah gangguan kognitif. Data yang dianalisis sebanyak 601 orang penyalahguna narkoba yang berusia 15-50 tahun. Analisis data menggunakan deskriptif, bivariat dan multivariat dengan cox regression. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan gangguan kognitif pada penyalahguna narkoba adalah penggunaan ganja (PR=1,33: p=0,007) dan penyalahgunaan triheksifenidil dan dekstrometrofan (PR=1,26: p=0,043). Gangguan kognitif pada penyalahguna narkoba pada penelitian ini terkait dengan penggunaan narkotika jenis ganja dan penyalahgunaan triheksifenidil dan dekstrometrofan. Temuan ini memberikan masukan bagi penyelenggara rehabilitasi untuk menjadikan hasil pemeriksaan gangguan kognitif sebagai dasar penentuan rencana pengobatan bagi klien rehabilitasi dan menjadi masukan bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan terkait penyalahgunaan obat daftar G yang lebih komprehensif baik dari sisi produksi, distribusi dan pembeli/penyalahguna.

留言 (0)

沒有登入
gif